Seperti dikutip dari Cnet, Permutter menegaskan, sistem operasi yang akan diusung laptop murah ini adalah Android, bukan Windows 8.
"Kami punya teknologi untuk mewujudkan level harga yang sangat efisien dalam hal biaya," ujar Permutter.
Laptop dengan kisaran harga 200 dollar AS ini akan dimotori prosesor Intel Atom. Sementara, versi lain yang menggunakan prosesor mainstream keluarga Core bisa dijual seharga 399 hingga 499 dollar AS.
Perlmutter tidak menjelaskan seperti apa bentuk laptop murah berbasis Android tersebut, tapi ada kemungkinan Intel bakal mengadopsi konsep "hybrid" yang menggabungkan layar touchscreen ala tablet dengan notebook konvensional.
Mengenai apakah Windows 8 bisa digunakan di jenis laptop murah tersebut, dia hanya mengatakan bahwa hal itu "tergantung harga Windows 8 yang dipatok Microsoft".
Ditambahkan oleh Perlmutter, kemungkinan laptop yang memakai Windows 8 bakal dihargai lebih mahal dibanding versi dengan OS Android.
Usaha ekspansi
Intel berniat melebarkan sayap ke luar pasar PC tradisional yang selama ini menjadi pokok bisnisnya. Hal tersebut didorong kelesuan industri PC yang berkelanjutan, seperti sebelumnya dilaporkan firma riset IDC dan Gartner.
Intel kini sedang berupaya melakukan ekspansi ke pasar smartphone dan tablet.
Perlmutter mengatakan bahwa raksasa mikrochip itu akan mulai mengapalkan prosesor LTE multi-mode data-only pada pertengahan 2013, disusul chip LTE multi-mode dengan kapabilitas voice menjelang akhir tahun.
Sejauh ini Intel baru menawarkan chip LTE single-mode, yang membatasi pasaran prosesor tersebut yang menurut Perlmutter kebanyakan dipakai di produk Access Point.
Sebaliknya, Qualcomm, saingan berat Intel di bisnis mobile, telah mendominasi pasar dengan chip LTE multi-mode yang dipakai di produk-produk gadget populer, semacam iPhone 5 dari Apple dan Galaxy S4 dari Samsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar