Minggu, 28 April 2013

Siswa SMU 1 Kudus Ciptakan Pengering Nasi Antidiabetes

Siswa SMU 1 Kudus Ciptakan Pengering Nasi Antidiabetes - Prihatin dengan semakin meningkatnya penderita diabetes mellitus di Indonesia, siswa SMU di Kudus, Jawa Tengah, menciptakan alat pengering nasi antidiabetes.

Alat yang diberi nama rice drier instruments for diabetics ini bermanfaat untuk menurunkan kadar gula pada nasi.

Jika dilihat sekilas, alat yang terbuat dari besi, seng, serta rangkaian listrik tersebut mirip seperti termos.

Bagian bawah alat tersebut adalah mesin pemutar, sedang komponen di atasnya terdiri dari dua tabung yakni bagian luar dan dalam serta bagian penutup yang berfungsi sebagai wadah agar nasi yang sudah dimasukkan dapat diputar oleh mesin.
Meski sederhana, siapa sangka alat hasil kreatifitas Safira Candra Asih, siswa kelas 11 SMU Negeri 1 Kudus tersebut mempunyai banyak manfaat, terlebih bagi penderita diabetes.

Dengan alat ini, kadar glukosa (gula) dan karbohidrat nasi bisa diturunkan hingga 50%. Praktis, para penderita diabetes juga bisa mengkonsumsi bahan utama makanan sehari-hari tersebut tanpa rasa was-was dan khawatir kadar gulanya akan meningkat tajam.

Cara kerja alat yang mampu menampung hingga setengah kilogram nasi ini cukup sederhana. Yakni beras yang sudah menjadi nasi tinggal dimasukkan ke alat tersebut. Lantas alat tersebut akan memanaskan dan memutar nasi yang sudah dimasukkan dalam tabung tersebut hingga kering.

Setelah satu jam lamanya, nasi tersebut selanjutnya dikeluarkan dari tabung. Proses akhir, nasi tersebut harus dimasak lagi baik dengan menggunakan cara manual maupun melalui mesin penanak nasi seperti magicjar. Setelah dua kali proses memasak, nasi siap dikonsumsi.

Hebatnya, kadar gula dan karbohidrat nasi tersebut sudah berkurang drastis. Jika biasanya kadar gula yang dikandung nasi sekitar 12%, setelah dua kali proses memasak itu kadarnya hingga 6%.

Jika kadar gula rendah, secara otomatis kandungan karbohidrat dalam nasi tersebut juga turun. Istimewanya lagi, rasa dan warna nasi tidak berubah seperti nasi pada umunya.

Menurut salah seorang dokter ahli gizi sekaligus Ketua Persatuan Diabetes Indonesia Persadia RS Mardirahayu Kudus, dr Ruth Ranta Wijaya, hasil kreatifitas siswa tersebut akan sangat menolong khususnya bagi para penderita diabetes asalkan hasilnya tidak ikut menurunkan kadar gizi pada nasi tersebut.

Selain alat temuan Safira ini, ada juga hasil kreativitas siswa SMU 1 Kudus ini yang juga bermanfaat bagi penderita diabetes. Yakni kreativias Falah Luthfi dan Dwi Yoga.

Kedua siswa ini berhasil membuat software manajemen dan pengingat untuk penderita diabetes. Lewat software tersebut, para penderita diabetes tidak perlu repot-repot untuk menjaga kadar gula di tubuhnya. Sebab alat tersebut akan mengirimkan pesan singkat (SMS) ke ponsel penderita diabetes tentang jadwal, pola makan, sekaligus aturan dan larangan konsumsi makanan.

Kepala SMU 1 Kudus, Suad, mengatakan berkat dua inovasi ini, ketiga siswanya itu berkesempatan mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Internasional pada pertengahan tahun ini.

Safira akan mengikuti ajang APEC-FSC yang diikuti oleh 20 negara Asia Pasifik yang digelar di Korea Selatan. Sedang Falah dan Dwi Yoga akan mengikuti ajang Infomatrix tahun 2013 di Rumania.

Kepala sekolah berharap hasil penelitian siswa siswinya ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi para penderita diabetes. Selain itu ia juga berharap agar ketiga anak didiknya itu bisa mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.


>>> Ayo Ikutan Kontes Humor JOKES.WEB.ID <<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar