Dari jumlah itu, sebesar 74 persen atau 1,48 miliar dollar AS dihasilkan oleh toko aplikasi Apple App Store, sementara toko aplikasi Android Google Play hanya menyumbang 18 persen.
Data terpisah dari firma analisis App Annie menunjukkan bahwa pendapatan Google Play baru sebesar 38,5 persen dari pendapatan App Store. Meski begitu, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun lalu ketika toko aplikasi Android ini hanya mengumpulkan 10 persen pendapatan dari yang dihasilkan App Store.
App Annie juga mencatat pertumbuhan pendapatan Google Play sebesar 90 persen pada kuartal pertama tahun ini, dibanding kuartal keempat tahun lalu. Angka yang sangat tinggi itu didorong oleh pertumbuhan perangkat Android bikinan Samsung dan kawan-kawan.
Dalam periode yang sama, pendapatan App Store tumbuh sekitar 25 persen. Meski begitu, toko aplikasi milik Apple ini masih belum terjangkau Google Play dalam hal jumlah pendapatan.
"Meskipun Google sedang berusaha menyusul, Apple telah mulai mendapat pemasukan lebih dulu. Jika tren-nya terus seperti ini, kami pikir Google baru akan mengalahkan Apple pada 2016," ujar kepala analis Canalys Adam Daum, seperti dikutip oleh Reuters.
Lebih simpel
Di tengah-tengah serbuan Android, Apple bisa lebih dominan dalam hal pemasukan dari toko aplikasi karena menerapkan mekanisme pembayaran yang lebih sederhana.
"Soal jumlah download, Google Play sudah mencapai 90 persen jumlah download Apple Store, tapi itu tak lantas berujung pada peningkatan pendapatan," ujar Wakil Presiden App Annie Oliver Lo.
Dia mengatakan, banyak pengguna iPhone dan iPad yang telah mendaftarkan kartu kredit pada akun Apple masing-masing. Alhasil, para pengguna ini lebih mudah dan lebih condong membeli aplikasi di App Store.
Di sisi lain, Google lebih mengandalkan mekanisme pembayaran seperti Google Walley, pembelian via kartu kredit, dan potong pulsa operator (carrier billing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar