Hal itu terungkap Game Producer Digital Happiness, Rachmad Imron, di kantor mereka di daerah Terusan Cigadung Timur, Kamis (18/4/2013). Imron menerima panggilan telepon di tengah wawancara dari sebuah rumah produksi yang baru saja meluncurkan film untuk remaja.
Dari pembicaraan tersebut, tampaknya pihak pembuat film itu berminat untuk mengangkat cerita DreadOut ke layar bioskop. Mereka meminta Imron untuk datang ke Jakarta dan bertemu secara langsung.
"Wah, belum dulu deh. Kami masih harus menyelesaikan game-nya terlebih dahulu," kata Imron.
Dia mengungkapkan, rumah produksi yang meneleponnya tadi bukanlah pihak pertama yang mengajukan penawaran serupa. Dia menyebut beberapa nama yang menghubungi sebelumnya dengan maksud sama.
Animo tersebut diduga muncul menyusul demo game DreadOut yang dirilis tanggal 31 Maret 2013. Respons positif didapatkan dengan maraknya video ulasan, tidak hanya dari Indonesia, tetapi ada pula yang berasal dari luar negeri yang sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.
Menurut Imron, pihaknya saat ini lebih memutuskan untuk berkonsentrasi merampungkan DreadOut. Tanpa bersedia menyebut bulan yang pasti, Imron mengatakan bahwa game tersebut bakal dirilis tahun 2013.
DreadOut mengisahkan Linda, pelajar SMA yang terdampar bersama teman-temannya di sebuah desa yang ditinggalkan. Linda harus mencari keberadaan teman-temannya yang menghilang sambil mengungkap misteri di balik desa tersebut.
Aspek horor muncul karena Linda harus berhadapan dengan berbagai hantu yang tidak bisa dilihat secara kasatmata. Satu-satunya jalan adalah mengintipnya melalui layar ponsel yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar