Rabu, 13 Maret 2013

Peneliti Temukan Material Penangkap Karbon Baru

Lintasan IPTEK-Menangkap karbon adalah salah satu dari banyak solusi yang diusulkan untuk menekan emisi gas rumah kaca yang paling umum atau yang biasa disebut sebagai CO2. Tapi, sejauh ini, metode yang digunakan memerlukan banyak energi untuk melepaskan karbon yang diambil dari bahan penangkapan.

Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti di University of South Florida (USF), dalam kemitraan dengan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), telah mengumumkan apa yang mereka klaim merupakan alternatif yang lebih hemat energi dalam bentuk yang lebih murah, lebih efisien dan dapat digunakan kembali.

Dalam risetnya, peneliti menemukan kristal yang disebut SIFSIX-1-Cu, yang merupakan atom membentuk kisi tiga dimensi dengan lubang yang dapat menjebak CO2. Tetapi memungkinkan molekul lain untuk melewatinya. Bahan SIFSIX berpori dibangun dengan campuran blok kimia anorganik dan organik bangunan dari kelas bahan yang dikenal sebagai Metal-Bahan Organik (Moms).

Salah satu karakteristik dari bahan logam kerangka organik tersebut adalah untuk efektivitas dengan adanya uap air. Hal ini menawarkan keunggulan dibandingkan metode lain, di mana uap air biasanya mengganggu dengan menangkap CO2 dan memberikan kontribusi untuk proses pembersihan.

Para peneliti mengatakan materi baru memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dari proses pembersihan dan memungkinkan lebih banyak kekuatan untuk dimasukkan ke dalam grid.

"Aku benci untuk menggunakan kata 'belum pernah terjadi sebelumnya' tapi kami memiliki sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Profesor Mike USF Kimia Zaworotko.

Untuk mengonfirmasi temuan mereka, para peneliti melakukan simulasi pada superkomputer di beberapa pusat penelitian, termasuk jaringan XSEDE National Science Foundation, Pittsburgh Supercomputing Center, Texas Advanced Computing Center dan San Diego Supercomputer Center.

Selain menangkap karbon berbahan bakar batubara, aplikasi tersebut bisa digunakan sebagai alat pemurnian metana di sumur gas alam dan kemajuan teknologi batubara bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar